Sekretaris Departemen IV DPP Partai Demokrat Hasbil Mustaqim Lubis merasa semakin hari capres nomor urut satu dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan Anies Baswedan kehilangan optimisme untuk menang Pilpres 2024.
Pasalnya kini Anies Baswedan mengungkapkan bahwa dirinya curiga kaum elite berupaya merekayasa survei dengan meminta satu putaran di Pilpres 2024, yang menurut Hasbil hanya spekulasi.
Sehingga ia meminta agar Anies Baswedan menerima fakta bahwa elektabilitasnya berada di urutan terakhir dalam sebagian besar survei, serta menjadikannya motivasi untuk berusaha lebih keras meningkatkan suaranya.
"Pak @aniesbaswedan apapun surveinya elektabilitas anda paling bontot. Fakta ini yang harus anda terima dan dijadikan motivasi kerja keras lagi bukan malah membuat narasi seperti ini," ucapnya.
"Semakin hari anda kehilangan optimisme. Jangan lagi anda bentur-benturkan semua pihak, jangan norak!" imbuh Hasbil dikutip populis.id dari akun X pribadinya, Selasa (16/1).
Sebelumnya, capres nomor urut satu Anies Baswedan mengaku curiga kaum elite berupaya merekayasa suara di Pilpres 2024 dengan meminta satu putaran. Ia pun menegaskan berjalannya pemilihan presiden ditentukan oleh rakyat.
Anies menyampaikannya menanggapi pernyataan Sekjen Gerindra, Ahmad Muzani yang meyakini Pilpres 2024 akan berjalan satu putaran untuk kemenangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
"Bukan selera elit politik, rakyat lah yang menentukan apakah satu calon dapat suaranya berapa persen. Kalau elite yang menentukan nanti dilakukan rekayasa untuk tercapai angka yang diharapkan elite. Jangan-jangan ini indikasi mau ada rekayasa," kata Anies di Ambon, Maluku, Senin (15/1/2024) dikutip dari Suara.com.
Oleh sebab itu, Anies menekankan bahwa biarkan rakyat membuat menentukan keputusannya. "Mau mendukung siapa, mau satu putaran, mau dua putaran, itu adalah kehendak rakyat," jelasnya.
Lebih lanjut, Anies mengingatkan bahwa Pilpres 2024 merupakan panggung bagi rakyat untuk menentukan calon Presiden RI yang akan datang. "Harus ingat ini adalah pemilihan milik rakyat, biarkan rakyat yang berkuasa, bukan kita-kita yang memiliki kuasa untuk menentukan," lanjutnya.
No comments:
Post a Comment