Akhirnya ditemukan juga calon wakil presiden yang akan mendampingi Anies Baswedan dalam Pilpres 2024. Nama Susi Pudjiastuti mulai diperbincangkan sebagai kandidat cawapres Anies usai keduanya bertemu di Pangandaran.
Dua Srikandi Indonesia Yenny Wahid dan Khofifah Indar Parawansa memperlihatkan sinyal untuk menolak dijadikan cawapres yang akan diendors oleh Koalisi Perubahan Untuk Persatuan.
Anies Baswedan yang sudah mendapatkan mandat memilih calon pendampingnya terus melakukan lobi dan juga penjajakan politik dengan tokoh masyarakat potensial. Anies Baswedan harus mengejar target agar mendapatkan pendampingnya yang dapat membantu memenangkan kontestasi pilpres 2024.
Perjalanan panjang dan melelahkan harus dilakoninya. Kali ini bidikan Anies Baswedan adalah Susi Pudjiastuti, tokoh nasional yang juga mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Kabinet Jokowi Periode 2015-2919. Anies sengaja bertamu ke kediaman Susi, bahkan bermalam di sana. Keduanya terlibat dalam momen-momen akrab seperti Anies disopiri Susi, bersama ke pelelangan ikan Pangandaran, hingga foto-foto bersama.
Beredar kencang jika Nama eks Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti kini mencuat di bursa bakal calon wakil presiden (bacawapres) untuk mendampingi Anies Baswedan. Menjadi wacana baru untuk memecahkan kebuntuan pemilihan cawapres di internal Koalisi Perubahan Untuk Persatuan.
Sampai saat ini Anies Baswedan, Nasdem dan juga anggota Koalisi Perubahan sedang bingung dan tertekan untuk segera memilih calon wakil presiden. Ribut dan ribetnya konflik berbagai kepentingan pada akhirnya menimbulkan friksi tajam untuk saling menolak dan memveto siapa yang akan dijadikan wakil presidennya.
Nama Susi Pudjiastuti mungkin menjadi solusi dan titik akhir sebagai pilihan terbaik bagi Kekompakan Koalisi Perubahan Untuk Persatuan. Menjadi pilihan dan kesepakatan bersama antara anggota partai sebagai calon diluar partai.
Pertanyaannya yang paling krusial adalah apakah Nama Susi Pudjiastuti dapat menaikkan signifikan suara dalam pilpres 2024?
Jika mengacu syarat cawapres yang diinginkan baik oleh Nasdem dan juga Anies Baswedan salah satu indikatornya adalah cawapres tersebut mempunyai daya dongkrak untuk mengangkat suara pemilih. Bagaimana membuktikannya ?
Pilihan Anies Baswedan ke Susi Pudjiastuti untuk dijadikan pendamping wakil presidennya akan banyak terkendala dan terganjal oleh performa politik dari Susi Pudjiastuti. Data menunjukkan jika elektabilitas atau tingkat keterpilihan Susi Pudjiastuti tak sampai 1 persen.
Hasil survey politik dari Indikator Politik Indonesia merekam dukungan untuk Susi pada survei bulan Juni 2023. Susi masuk dalam simulasi 22 nama calon wakil presiden semi terbuka.
Dia memiliki elektabilitas 0,8 persen dan duduk di posisi ke-12. Erick Thohir memuncaki daftar itu dengan 18,5 persen. Pada simulasi 17 nama cawapres, Susi memiliki elektabilitas 1 persen.
Menurut survei ini, elektabilitas Susi sedikit lebih unggul dari Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI Perjuangan Puan Maharani (0,7 persen) dan Menteri Sosial Tri Rismaharini (0,6 persen).
Jika menyimak dari data elektabilitas Susi Pudjiastuti yang sangat rendah, tentunya Anies Baswedan menuntunnya bunuh diri dan memotong lehernya sendiri karena dirinya yang memilih Susi sebagai wakilnya.
Rancangan Duet Anies Baswedan -Susi Pujiastuti hanya pekerjaan berhalusinasi. Terlihat betul bahwa perimbangan untuk mengawinkan Mantan Gubernur DKI dan Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan tersebut sebagai adegan drama politik konyol dan tidak lucu.
Baik hitungan hitungan logika politik atau logika matematika sudah ketahuan jika duet tersebut bakal kalah dan hanya mempermalukan posisi politik dan tawar KPP. Duet mereka hanya menang jika Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto tidak mencalonkan capres, baru ada peluang untuk menang.
Anies Baswedan dan juga Nasdem beserta PKS dan Demokrat sedang menghibur diri sejenak. Jeda sebentar sebelum memutuskan bubar atau tetap melanjutkan pencapresan Anies Baswedan sebagai capres dari Koalisi Perubahan Untuk Persatuan dengan segudang permasalahan dan keraguannya.
No comments:
Post a Comment