Elite Partai Demokrat menduga ada upaya penjegalan terhadap Anies Baswedan untuk maju di Pilpres 2024 mendatang. Menanggapi hal tersebut, Ketua Umum Solidaritas Merah Putih (Solmet) Silfester Matutina mengatakan isu yang dihebuskan oleh elite Partai Demokrat dan Timses Anies adalah sebuah kebohongan.
"Kami merasa lucu dan kasihan, kok bisa bisanya politisi di kubu Koalisi Perubahan memberikan pernyataan konyol yang tidak berdasar fakta. Kalau memang tuduhan mereka benar dan punya bukti yang valid kenapa tidak membawa tuduhan mereka ke ranah hukum," jelas Silfester Matutina kepada wartawan, Senin (12/5).
Silfester menuturkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak mungkin melakukan upaya penjegalan terhadap Anies Baswedan. Karena itu partai politik dan juga tim sukses Anies Baswedan tidak perlu cemas. Sebab tidak ada isu penjegalan tersebut dari pemerintahan saat ini.
"Hal-hal yang tidak ada bukti yang valid mendukung tuduhan bohong mereka. Dalam berkali kali pertemuan kami dengan Presiden Jokowi malah tidak pernah menyebut nama Anies Baswedan, kalo Pak Prabowo Subianto dan Pak Ganjar malah sering disebut Pak Jokowi, jadi jangan GR lah Anies Baswedan. Disebut saja tidak apalagi mau dijegal," katanya.
Penanggungjawab Gerakan Setia Tegak Lurus Jokowi ini menduga kubu Anies sengaja mengeluarkan isu isu bohong untuk memainkan politik playing victim demi menarik simpati masyarakat.
"Tetapi yang didapat malahan masyarakat tidak percaya bahkan antipati terhadap manuver politik rendahan itu yang akhirnya malah menggerus elektabilitas Anies Baswedan sebagai bacapres terus melorot dan terjun bebas," katanya
Selain itu, dia menilai isu yang diajukan Anies dalam Pilpres 2024 soal perubahan sangat tidak jelas, tidak dimengerti, cenderung seperti halusinasi hingga tidak mendapat simpati masyarakat.
"Belum lagi konotasi Anies sebagai Bapak Politik Identitas yang hanya bisa menjual isu SARa demi ambisi politiknya," tambahnya.
Silfester juga menegaskan Anies Baswedan tidak sama seperti Presiden Jokowi. Karena sampai saat ini Jokowi sangat dicintai rakyat Indonesia.
"Diperparah Anies mencoba memposisikan dirinya sebagai Antitesa Presiden Jokowi. Padahal Presiden Jokowi sangat di cintai rakyat bahkan Kinerja Presiden Jokowi disukai oleh 82 persen Rakyat Indonesia," ungkap Silfester.
Silfester pun memberikan pesan agar Anies dan Koalisi Perubahan, tidak menebarkan isu yang seakan-akan teraniaya dan di zolimi untuk meraih simpati rakyat. Partai Demokrat menduga adanya upaya yang dilakukan penguasa untuk menjegal pencalonan Anies Baswedan sebagai capres 2024. Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya mengatakan indikasi penjegalan terhadap Anies Baswedan dilakukan dengan berbagai upaya.
No comments:
Post a Comment