Thursday, December 21, 2023

NO ACTION TALK ONLY! INI BUKTI ANIES RAJA RETORIKA TAK BISA KERJA

Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Jakarta mengkritik pernyataan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang hanya menyalahkan cuaca ekstrem sebagai penyebab banjir di Ibu Kota.

Pengkampanye Walhi Jakarta Muhammad Aminullah menilai ada faktor lain selain cuaca yang menyebabkan banjir, yakni tata ruang yang berantakan.

"Pemerintah tidak bisa terus menerus mengkambinghitamkan hujan dan alam. Iklim juga memengaruhi, tapi tidak bisa karena krisis iklim terus pemerintah berlindung dengan alasan seperti itu," kata pria dengan sapaan Anca itu kepada CNNIndonesia.com, Selasa (11/10).

"Kalau drainasenya buruk, area resapan sedikit, daya serap tanah juga buruk, itu kesalahan manusia, dalam hal ini pemerintah, bukan kesalahan hujan. Jadi jangan salahkan alam," imbuhnya.

Anca membeberkan bahwa kemampuan sistem drainase di Jakarta hanya mampu menampung 100mm/hari. Padahal, debit hujan yang turun lebih dari itu.

"ketika curah hujannya lebih besar, air akan meluap," kata dia.

Selain itu, daya serap air tanah di Jakarta juga sangat rendah, hanya 10 persen. Artinya, kata dia, 90 persen air tidak bisa diserap tanah.

Sementara, rendahnya daya serap tanah itu disebabkan banyaknya pembangunan fisik dan area resapan air hanya sedikit. Oleh sebab itu, air yang seharusnya diserap tanah, kesulitan karena banyaknya bangunan fisik.

Ditambah, kata Anca, Pemprov malah menerbitkan Pergub 118/2020 tentang izin pemanfaatan ruang. Pergub itu mempermudah pembangunan IMB.

Dia menyebut pada 2021 saja, Pemprov Jakarta menerbitkan sekitar 1.000 IMB. Naik sekitar 40 persen dari tahun 2020 yang mencapai 6.798 IMB.

"Sementara Ruang Terbuka Hijau (RTH), masih segitu gitu saja, bahkan RTH yang sebelumnya dikabarkan 9 atau 11 persen, saat ini hanya 5 persen," ucapnya.

Lebih lanjut, Anca juga menyoroti pembangunan beton di Sungai Ciliwung. Pasalnya, beton menyebabkan jumlah air yang mengalir tidak terserap banyak.

"Di sungai (Ciliwung) treatmennya juga salah, sempadan sungai dibeton itu sangat fatal. Sempadan sungai tidak boleh dibeton karena berfungsi sebagai area resapan juga," ujarnya.

"Ketika debit sungai tinggi karena air hujan dan kiriman, sempadan sungai ini akan menyerap air. Kalau di beton, airnya justru akan langsung mengalir ke hilir tanpa diserap area sekitar sungai, dan akan lebih cepat mengalirnya," imbuhnya.

Belakangan, banjir terjadi di sejumlah titik di Jakarta. Salah satunya di kawasan Pondok Labu, Jakarta Selatan membuat tembok bangunan di MTSN 19 roboh, Kamis (6/10) dan membuat tiga anak luka luka.

Anies pun buka suara perihal banjir yang melanda sejumlah wilayah ibu kota itu. Menurutnya banjir kali ini merupakan akibat curah hujan yang sangat tinggi.

"Begini, hujan yang kita hadapi selama beberapa hari ini relatif ekstrem. Seluruh Indonesia mengalami," ujar Anies di kawasan Kota Tua, Jakarta, Senin (10/10) malam. 

No comments:

Post a Comment

CALEG PENGUSUNG ANIES MUHAIMIN PUTUS ALIRAN AIR WARGA KARENA BEDA PILIHAN DUKUNGAN

Akibat beda dukungan pada pemilihan calon anggota DPR RI, aliran air ke rumah salah seorang warga di putus oleh tim sukses. Kondisi mempriha...