Arie Kriting berkomentar mengenai program Desak Anies yang menurutnya tidak membantu menikkan suara pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.
Meski Desak Anies disanjung mengenai cara kampanye yang edukatif, tetapi Arie Kriting menilai menikkan elektabilitas juga menjadi hal yang penting untuk dilakukan.
Di mata Arie Kriting, Desak Anies juga tak lebih efektif dari pendekatan popularitas yang digunakan oleh paslon lain.
Opini itu disampaikan Arie Kriting melalui sosial media X miliknya, menuai beragam komentar pro-kontra.
"Selama hitungan suara itu satu orang satu vote, maka pendekatan dengan mengedepankan popularitas pasti lebih efektif," sebut Arie Kriting di akun X @Arie_Kriting, dikutip Kilat.com pada Kamis, 28 Desember 2023.
Arie pun menilai penting bagi pasangan capres-cawapres untuk menggaet publik figur guna meningkatkan elektabilitas.
"Dan salah satu cara menjaringnya ya dengan menggaet publik figur," kata dia.
Menurut Arie, hanya segelintir orang yang tertarik dengan program Desak Anies.
"Yang simpati dengan cara-cara “Desak Anies” itu cuma yang senang bernarasi, dan gak banyak," katanya.
Sejumlah netizen setuju bahwa program Desak Anies tidak memberikan dampak yang signifikan terhadap suara rakyat.
"Acara "Desak Anies" Tidak akan berefek massive, Market pemilih muda terdidik cm 13-15%, itu pun belum dikeroyok sama 03 & 02, sisa pemilih muda tidak terdidik cenderung ke 02 atau 03," komentar @92MillionDollar.
"Yap, ini terobosan baru yg mungkin gak akan langsung berhasil... Tp semoga bisa membuka wawasan untuk generasi2 selanjutnya... Berbagi ilmu & pengetahuan memang tdk semenarik berbagi susu/sembako," ujar @ChullunS.
Seorang warganet menilai, sebagai publik figur Arie Kriting memiliki kapasitas untuk turut mencerdaskan masyarakat lewat mengenalkan program-program seperti Desak Anies.
"Dan harusnya sebagai public figure membantu mencerdaskan pemilih bukan malah setuju dengan model kampanye dengan "menggunakan public figure". Kalau pada akhirnya @aniesbaswedan tidak menang, tapi beliau meninggalkan standard how democracy supposed to be," komentar @sam_joko.
"Yg disampaikan ini benar, sistem pemilihan kita 1 org 1 suara, ya akhirnya semua paslon adalah bagaimana menggaet suara sebanyak2nya," tutur @yusufachmad10.
No comments:
Post a Comment