Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY angkat bicara terkait nama bakal calon wakil presiden (cawapres) Anies Baswedan. AHY mengungkapkan alasannya kenapa Partai Demokrat mendesak Koalisi Perubahan untuk Persatuan untuk segera mengumumkan nama bakal cawapres sebagai pendamping Anies.
Selain itu, AHY juga menyinggung ada yang bakal pergi jika namanya diumumkan sebagai cawapres Anies. Siapa yang dimaksud AHY? Berikut pernyataan AHY seputar cawapres Anies yang dihimpun Tempo.
Alasan Demokrat desak umumkan nama cawapres
Dilansir Tempo, Jumat, 14 Juli 2023, AHY menyatakan Partai Demokrat sudah berupaya agar Koalisi Perubahan segera mengumumkan cawapres. Sebab, kata dia, waktu merupakan salah satu sumber daya yang berharga.
Usai dideklarasikan sebagai bakal calon presiden (capres) oleh Koalisi Perubahan untuk Persatuan, pendamping Anies memang belum juga diumumkan hingga saat ini. Partai Keadilan Sejahtera (PKS), salah satu partai politik yang tergabung dalam Koalisi Perubahan, sempat menyebut Anies bakal mengumumkan nama cawapres setelah pulang menunaikan ibadah haji pada Rabu dinihari, 12 Juli 2023.
Kendati demikian, AHY menyebut bahwa politik tetaplah politik, sehingga intrik dan dinamika tidak bisa dihindari. Begitu pula dengan kepentingan dan agenda dari pihak lainnya. AHY mengaku dirinya menyadari hal tersebut.
“Seberapa kuat pun kita berupaya menyegerakan ini, saya memahami politik adalah politik dengan intrik dan dinamikanya. Tiap orang punya kepentingan dan agendanya,” kata AHY di Kantor DPP Partai Demokrat, Jumat kemarin, 14 Juli 2023.
Anies juga ingin segera umumkan
Menurut AHY, Anies sebenarnya juga ingin menyegerakan pengumuman nama cawapres. Terlepas dari hal tersebut, AHY optimistis bahwa Koalisi Perubahan akan tetap solid dan bakal terwujud.
Ia mengaku sempat mempertanyakan apa yang ditunggu oleh Koalisi Perubahan sehingga tidak mengumumkan nama cawapres.
Kendati demikian, AHY menyebut piagam koalisi turut memuat sejumlah kriteria cawapres yang bakal mendampingi Anies. Ia memastikan bahwa Koalisi Perubahan tidak menunggu pihak eksternal lain kala mengumumkan cawapres.
“Sebetulnya tidak ada yang ditunggu. Harusnya kan tidak relevan bagi saya menunggu seseorang. Apa yang membedakan menunggu?” kata AHY.
Ia menyatakan Partai Demokrat sudah sangat siap menyongsong perubahan bersama mitranya, yakni Partai NasDem dan PKS. “Saya punya optimisme sampai hari ini bahwa koalisi perubahan akan tetap solid dan akan tetap terjadi,” kata dia.
Ada yang ingin pergi
Putra sulung Susilo Bambang Yudhoyono alias SBY itu turut menanggapi kabar dirinya yang disebut-sebut jadi pendamping Anies pada kontestasi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
“Selama ini pertanyaannya kalau AHY nggak jadi cawapres gimana? Dibalik, kalau Mas Anies menetapkan Mas AHY sebagai cawapres, apakah ada yang ingin pergi?” kata AHY.
AHY tidak merinci siapa yang dimaksud ingin pergi. Namun, AHY menilai pertanyaan tersebut lebih tepat dilontarkannya. Ia menyatakan bahwa kendati Koalisi Perubahan punya langkah progresif, namun memang belum sampai pada tahap deklarasi cawapres bersama.
Sebelumnya, Anies mengaku sudah mengantongi satu nama cawapres. Kendati demikian, ia menyatakan masih perlu bertemu dengan para Ketua Umum Koalisi Perubahan sebelum mengumumkannya kepada publik.
"Pokoknya prosesnya sudah berjalan, pada waktunya nanti akan diumumkan, yang jelas bukan sore ini pengumumannya," kata Anies saat itu.
No comments:
Post a Comment