VIRAL EGGI SUDJANA KECEWA ANIES BASWEDAN HINGGA GAK BECUS BERANTAS MIRAS

Beredar video pengacara Eggi Sudjana kecewa terhadap kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan soal pemberantasan minuman keras (miras).

Di media sosial beredar video Eggi Sudjana sedang berbicara di sebuah forum yang mengkritik Anies Baswedan.

Dalam video berdurasi 1 menit 42 detik dengan menampilkan akun TikTok @kuswid12 dituliskan judul 'EGGY SUDJANA KECEWA TERHADAP ANIS?'

Dalam video itu, Eggi Sudjana yang mengenakan kaca mata hitam dan topi krem tampak mengutarakan kekecewaannya terhadap Anies Baswedan.

Terutama soal peredaran minuman keras.

 “DKI yang kita harapkan, Anies Baswedan yang begitu jelas Islamnya, Arab lagi kan, enggak mungkin enggak lah.

Kader saya di HMI. 4 tahun 8 bulan jadi gubernur, mana peraturan, pergub saja yang melarang miras? Mana?," kritik Eggi Sudjana dalam video yang viral.

Eggi Sudjana menuding Anies tak berani menegakan hukum Islam di Jakarta.

“Perda Islam apalagi, yang akhirnya tidak berani juga menegakkan hukum Islam. Ada PSI, okelah,” sambungnya.

Menurut Eggi jika mengeluarkan Perda susah, masih bisa dengan Pergub.

“Okelah perda susah. Pergub, dong. Pergub siapa yang mau dihalangi? Mau dilawan? Gak ada. Dia sendiri (tandatangani) pergub,” ujarnya.

Alih-alih mengatasi soal miras, Eggi Sudjana malah heran dengan euforia bila Anies akan maju dalam pilpres 2024 mendatang.

“Tapi sekarang orang sedang euforia, dia (Anies) mau dicapreskan lagi,” kata Eggi.

“Bagaimana umat terjebak lagi, terjebak lagi, bodoh lagi, masuk lagi ke lobang yang sama, yang keledai saja tidak mau, kok kita lebih rendah dari keledai” tegasnya.

Akan tetapi, Eggi Sudjana menyatakan andai Anies Baswedan nyapres dengan membawa misi menerapkan syariat Islam, dia akan memberikan dukungan.

“Kalau misalnya Anies mau maju, dan dia tekat menegakkan hukum Islam, dan menyatakan perlawanan sama Jokowi, saya jadi pendukung dia, tapi dia tidak melakukan itu,” katanya.

Sayangnya Eggi Sudjana melihat Anies justru hanya sekadar melakukan pencitraan tiap harinya.

“Malah terus main lobi-lobi aja. Pencitraan, banjir tetap banjir, macet tetap macet, kriminalitas Jakarta dua menit sekali terjadi pencurian, empat jam sekali terjadi perkosaan,” kata Eggi Sudjana.